Presiden Prabowo: Pertanian adalah Pilar Kejayaan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto menghadiri kegiatan Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 7 April 2025. Foto: BPMI Setpres/Cahyo.
Tapos, 7 April 2025 — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pertanian merupakan fondasi utama pembangunan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan dalam Dialog Terbuka “Presiden Prabowo Menjawab” yang disiarkan melalui kanal YouTube Najwa Shihab, hasil wawancara bersama enam pemimpin redaksi media nasional di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).
Dalam dialog berdurasi 3,5 jam yang dimoderatori Valerina Daniel dari TVRI, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran sektor pertanian, khususnya Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, dan tim teknis yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia menyatakan bahwa Indonesia berhasil menghindari potensi krisis beras pada awal tahun 2025, yang sebelumnya diprediksi akan terjadi.
“Saya berterima kasih karena saya punya tim pertanian yang sangat solid. Yang diperkirakan krisis beras di awal tahun 2025, Alhamdulillah kita berhasil mengatasi,” ujar Presiden.
Presiden juga menyoroti tantangan global abad ke-21 yang berfokus pada tiga isu utama: ketahanan pangan, energi, dan air (food, energy, water atau FEW). Ia menekankan pentingnya efisiensi lahan pertanian serta penyederhanaan birokrasi untuk mempermudah akses petani terhadap pupuk dan sarana produksi lainnya.
“Petani tidak boleh lagi dipersulit dengan banyak izin dan tanda tangan. Kita harus pastikan harga yang adil dan penghasilan yang layak bagi mereka,” ungkapnya.
Presiden mengungkapkan keprihatinannya terhadap realitas bahwa banyak anak-anak petani memilih meninggalkan profesi orang tuanya karena anggapan bahwa menjadi petani identik dengan kemiskinan dan kesulitan hidup. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya membangun ekosistem pertanian yang modern, sejahtera, dan menarik bagi generasi muda.
“Saya sudah mengamati ini sejak saya masih muda. Negara-negara besar dan kuat pasti memiliki sektor pertanian yang tangguh,” katanya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa dirinya telah memiliki waktu persiapan yang cukup baik sebelum menjabat, berkat dukungan dan bimbingan dari Presiden sebelumnya, Joko Widodo. Ia telah diajak hadir dalam berbagai rapat kabinet sejak dinyatakan sebagai presiden terpilih, termasuk yang membahas isu pertanian dan ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengapresiasi stabilitas harga bahan pokok menjelang Lebaran, termasuk harga beras, gula, minyak goreng, dan telur. Ia mengaku secara aktif memantau kondisi harga dan pasokan di berbagai daerah, bahkan hingga tengah malam, bersama jajaran Kementerian Pertanian.
“Menjelang Lebaran, hampir setiap dua malam saya telepon Menteri Pertanian untuk memantau harga-harga. Saya sangat senang karena ada posko yang memantau sampai kabupaten,” jelasnya.
Presiden menegaskan bahwa dengan strategi yang tepat dan komitmen kuat, Indonesia tidak hanya akan mampu mewujudkan swasembada pangan, tetapi juga berpotensi menjadi lumbung pangan dunia.
Admin : S Alam
Catatan: Berita ini disarikan dari tayangan Dialog Presiden Prabowo Menjawab yang
diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab. (https://www.youtube.com/watch?v=-WLpXmnBmxo)